Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’an dan Alkitab
Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’an dan Alkitab
Kisah Yunus yang ada dalam al-Qur’an termasuk juga kisah yang terpopuler dan terbaik, yang juga tercatat sejarahnya di dalam kitab suci agama Kristen yaitu Alkitab. Kisahnya yang populer adalah ketika Nabi Yunus ditelan oleh ikan yang sangat besar kerena ia meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Dalam al-Qur’an Yunus dijadikan sebagai nama surat yang ada dalam al-Qur’an yaitu Surat Yunus, namun dalam surat ini hanya satu ayat yang menceritakan kisah Yunus. Namun kisah Yunus dijelaskan dalam surat lain; QS. ash-Shaaffat: 139-148, QS. al-Qalam: 48-50, al-Anbiya’: 87-88.
Kisah ini juga dijelaskan dalam Alkitab yang terdapat dalam perjanjian lama, bahkan nama Yunus dijadikan juga nama bab atau surat dalam Alkitab. Bab Yunus membahas kisah Yunus yang terdapat dalam 47 ayat yaitu; dalam Pasal 1:17 ayat, Pasal 2:10 ayat, Pasal 3:10 ayat, dan Pasal 4:10 ayat. Sedangkan surat lain bahwa nama Yunus juga ditemukan pada kitab Raja-raja Pasal 14:25. Dilhat dari segi teks Alkitab yang muncul pertama kali, maka Alkitab ini yang menjadi hipogramnya. Oleh karena itu, penulis akan membahas sisi persamaan dan juga perbedaan teks narasi antara keduanya, dengan demikian kita dapat mengetahui dari tujuan kisah Nabi Yunus dengan jelas. Jadi agar mempermudah dalam analisis teks penulis akan menjelaskan tiga poin di bawah ini;
Terdapat motif Nabi Yunus diutus Tuhan. Ketika Tuhan mengutus Nabi Yunus tentu ada alasan dibalik semuanya karena hal itu pasti ada sebab dan dampaknya. Hal ini juga dijelaskan oleh al-Qur’an dan Alkitab alasan Tuhan mengutus Nabi Yunus. Kedudukan Yunus sebagai utusan Tuhan terdapat dalam al-Qur’an surat ash-Shaaffat: 139
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul”
Ayat ini hanya menyebutkan bahwa Nabi Yunus sebagai utusan Tuhan tidak dijelaskan secara rinci. Dalam dakwahnya Nabi Yunus menyeru untuk tidak menyembah kepada berhala, dan yang pantas disembah hanya Allah SWT. Kaum Nabi Yunus melakukan maksiat dengan menyembah berhala yang dibuat mereka sendiri. Karna hal itulah Allah segera memerintahkan Nabi Yunus agar mengajak dan menyadarkan kaumnya kembali untuk beriman hanya pada Allah.
Ajakan Yunus yang menerangkan bahwa berhala yang mereka sembah itu tidak ada gunanya, karena berhala tersebut tidak bisa membantu manusia dalam berbuat apapun, hanya sebatas patung biasa yang terbuat dari tanah liat. Yunus menyeru kepada kebajikan serta meluruskan yang benar dan membenci kepada kezaliman dengan menyempaikan ajakannya dengan lemah lembut. Namun ajakan beliau tersebut tidak didengar dan dihiraukan oleh mereka, karena menyembah kepada berhala yang merupakan suatu tradisi yang sudah menjadi turun temurun. Pada Alkitab Nabi Yunus diutus Tuhan juga yang menjelaskan agak rinci ketika Yunus diperintahkan untuk pergi ke Niniwe, sebagaimana tertulis dalam Kitab Yunus 1:1-2
“Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian. Bangunlah pergi ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku”. (Kitab Yunus 1:1-2)
Dalam Alkitab ini menyebutka kota tempat Yunus diperintahkan. Jadi motif Tuhan menyeru Yunus ke kota Niniwe adalah untuk menyeru kepada mereka, karena mereka telah berbuat jahat atau maksiat kepada Tuhan, maka itulah Yunus diutus untuk memperingatkan mereka atas kejahatannya yang besar serta balasannya.
Dalam fragmen ini terdapat kesamaan al-Qur’an dengan Alkitab, yang menunjukkan bahwa kedudukan Yunus itu merupakan utusan Tuhan. Perbedaan antara keduanya yaitu dalam al-Qur’an menjelaskan Yunus sebagai utusan, tetapi dalam Alkitab lebih detail dengan menyebutkan nama tempatnya yaitu Yunus diperintahkan untuk pergi ke kota Niniwe. Berdasarkan hal tersebut, teori intertekstual dalam fragmen di atas terdapat prinsip haplologi dikarenakan al-Qur’an banyak melakukan penyederhanaan dalam teks tersebut dan sebatas menyebutkannya saja, sedangkan Alkitab lebih rinci hingga menyebutkan kenapa Yunus diutus serta penyebutan nama kota tempat Yunus diperintahkan.
Komentar
Posting Komentar