Fatimah az-Zahra

 

Fatimah az-Zahra adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW. Dan ibunya Khadijah binti Khuwalid, Fatimah lahir pada tanggal 20 Jumadil Akhir pada tahun kelima sebelum kenabian, kelahiran Fatimah bertepatan dengan pembangunan Ka’bah yang rusak. Fatimah mempunyai tiga kakak perempuan, yaitu Zainab, Ruqayah, dan Ummu Kulsum dan memiliki dua kakak laki-laki, yaitu Qasim dan Abdullah. Keduanya meninggal sejak usianya masih kecil.

Nama Fatimah diberikan langsung dari Allah SWT. Melalui malaikat Jibril, dengan harapan agar para pengikutnya dijauhkan dari api neraka, selain itu Fatimah memiliki banyak gelar diantaranya adalah az Zahra, Shiddiqah, Thahira, Mubarakah, Radhiyah, Mardhiyah, Muhaditsah, dan Zakiyyah.

Salah satu gelar beliau yang sangat terkenal yaitu Az-Zahra yang memiliki arti bersinar, julukan ini diberikan kepada Fatimah sebab wajahnya ayu, putih bersinar, dan beliau persis seperti Rasulullah SAW. Sampai dengan gaya bicaranya. Dikisahkan oleh Ja’far bin Muhammad bin Ali R. A. Bertanya kepada Rasulullah SAW. Tentang mengapa Sayyidah Fatimah juga diberi nama Az-Zahra? Rasululah SAW. Bersabda: “(Hal itu) karena dia ketika berdiri di mihrabnya, maka cahayanya bersinar bagi para penduduk langit, sebagaimana cahaya bintang menyinari penduduk bumi”.

Fatimah az-Zahra merupakan perempuan mulia, dengan kepribadiannya yang patut di teladani dan dijadikan sebagai figur dalam kehidupan, terutama bagi perempuan di era milenial. Beliau merupakan wanita yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT. Dengan kemuliaan akhlaknya dan salah satu perempuan pilihan penghuni surga serta penghulu para wanita di surga termasuk ibundanya Khadijah binti Khuwalid.

Salah satu keteladanan yang dimiliki oleh Fatimah az-Zahra adalah rasa cintanya terhadap ibadah, beliau sangat menikmati pertemuannya dengan Allah SWT. Dalam ibadahnya, selain itu ditengah kondisi masyarakat yang materialis, Fatimah mengajarkan kita untuk hidup zuhud dan hidup sederhana, dalam hal ini bukan berarti kita meninggalkan dunia, tetapi Fatimah mengajarkan kita untuk terbebas dari ketertarikan dunia.

Fatimah az-Zahra adalah seorang anak yang selalu berbakti kepada kedua orang tuanya, ketika ibundanya Khodijah binti Khuwailid wafat pada saat itu umur Fatimah yang masih belia membutuhkan kasih sayang seorang ibu, tetapi dengan usia yang masih sangat belia beliau mengambil peran untuk menggantikan peran ibunya untuk merawat dan melindungi Ayahnya, maka diberilah gelar Ummu Abiha (Ibu Ayahnya). Ketika mencapai usia dewasa dan siap untuk menikah, Ayahnya Nabi Muhammad SAW. Menikahkannya dengan Ali bin Abi Thalib, setelah menikah Fatimah az-Zahra menjadi seorang istri teladan dari seorang pemimpin besar dan menjadi seorang ibu yang mendidik putra-putrinya yaitu Hasan, Husein, Zainab dan Ummu Kultsum dengan penuh kasih sayang.

Maka dari itu keimanan dan kemuliaan dari diri Fatimah az-Zahra merupakan contoh dan teladan perempuan yang patut kita teladani saat ini, ketika rasa malu seorang perempuan sudah jarang kita temui, keimanan dan kemuliaannya sudah di kalahkan dengan kesenangan dan kecintaannya terhadap dunia yang berlebihan, sehingga meneladani tokoh yang tidak seharusnya dijadikan contoh dalam kehidupan para wanita.

#HMKMUNUSA

#DIVISI ROHANI

#JUM'AT BAROKAH

#KABINETARKANANTA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketentuan PKKMB Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat 2023

PRESS RELEASE BUSINESS PLAN COMPETITION PUBLIC HEATH FAIR (PHF)

PRESS RELEASE KEGIATAN